Kamis, 29 Januari 2015

Inovasi kurikulum

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Pemahaman mengenai inovasi kurikulum akan sangat membantu penerapan kaidah-kaidah pembelajaran pendidikan dasar. Masalahnya inovasi kurikulum tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan dalam pendidikan. Maju mundurnya pendidikan bergantung sejauhmana pemahaman guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk pemahaman terhadap kurikulum. Karena itu sifatnya mutlak bagi guru dalam membelajarkan siswa memahami strategi inovasi kurikulum, tanpa guru melakukan inovasi kurikulum rasanya sulit diketahui secara pasti bagaimana kemajuan pendidikan dapat diketahui secara pasti. Masalah – masalah kurikulum berkaitan dengan azas relevansi dan berkaitan dengan mutu secara kognitif, afektif, dan psikomotorik, sedangkan pemerataan yang berhubungan dengan kesempatan dan peluang, kemudian efisiensi dari segi internal dan eksternal.
Munculnya inovasi sangat beragam dan dilatar belakangi oleh tantangan untuk menjawab masalah-masalah krusial dalam pendidikan. Masalah-masalah inovasi kurikulum mencakup aspek inovasi dalam struktur kurikulum, materi kurikulum, dan inovasi proses kurikulum. Inovasi kurikulum juga tergantung pada dinamika masyarakat sehingga perubahan di masyarakat memiliki implikasi perubahan dalam pendidikan. Perubahan dalam pendidikan merupakan hal yang harus di lakukan manakala inovasi pendidikan yang lama dapat merugikan anak didik juga struktur kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan hal yang biasa di lakukan oleh pemerintah dan bilamana pemerintah mempertahankan kurikulum yang ada akan merugikan masyarakat itu sendiri. Dengan mengacu pada prinsip-prinsip pendidikan.
Inovasi kurikulum dikembangkan untuk memberikan keahlian dan keterampilan sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saingdan daya jual untukmenciptakan kehidupan yang bermartabat ditengah-tengah perubahan, persaingan, dan kerumitan kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya.



B.   Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang dibahas adalah :
1.    Apa Pengertian dan Pengembangan Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi?
2.    Apa Pengertian dan Pengembangan Inovasi kurikulum Berbasis Masyarakat?
3.    Apa Pengertian dan pengembangan Inovasi Kurikulum Berbasis Keterpaduan?

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Siti Muawanah, M.Pd dan untuk membekali diri akan inovasi kurikulum.

D.   Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar calon guru memiliki kemampuan untuk mengembangkan Inovasi Kurikulum sehingga dapat memenuhi kebutuhan para peserta didik.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
1.      Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan mengerjakan sesuatu yang berbeda dengan sekedar mengetahui sesuatu. Kompetensi harus didemostrasikan sesuai dengan standar yang ada dilapangan kerja (Hamalik,2000). Kompetensi dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Jadi Kompetensi dapat diartikan suatu kemampuan anak untuk menstransfer dan menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seseorang pada situasi yang baru.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dan mengembangkan sekolah (Depdiknas,2002)
Rumusan Lain tentang kompetensi menurut McAshan (1981) adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki seseorng yang telah menjadi bagian dari dirinyasehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif, psikomotoriknya.
KBK berorientasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual saja, melainkan bagaimana pengetahuan itu dipahaminya dapat mewarnai perilaku yang ditampilkan dalam kehidupan nyata. Gordon (1988) menyarankan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi sebagai berikut :
1.         Pengetahuan (knowledge)
2.         Pemahaman (understanding)
3.         Keterampilan (skill)
4.         Nilai (value)
5.         Sikap (attitude)
6.         Minat (interest)
Kompetensi apa saja yang harus di capai oleh KBK? Wina Sanjaya(2005) memberikan apresiasi terdapat 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa sesuai tuntutan KBK, yaitu :
1.         Kompetensi akademik.
2.         Kompetensi okupasional.
3.         Kompetensi kultural.
4.         Kompetensi temporal.

2.      Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
Makna yang terkandung dan tersirat dalam KBK terdiri dua hal, yaitu :
1.      KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.
2.      KBK memberikan peluang pada siswa sesuai dengan keberagaman yang dimiliki masing-masing. Dalam KBK, siswa tidak sekedar dituntut untuk memahami sejumlah konsep, akan tetapi bagaimana konsep yang dipelajari berdampak pada perilaku dalam berfikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. KBK juga menghargai bahwa setiap siswa memiliki kemampuan. Minat dan bakat, yang berbeda sehingg diberikan peluangkepada siswa tersebut untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan masing-masing.
Berdasarkan makna tersebut, maka KBK sebagai sebuah kurikulum yang memiliki karakteristik utama sebagai berikut :
1.         KBK memuat sejumlah kompetensi dasar sebagai kemampuan standar minimal yang harus dikuasai dan di capai siswa.
2.         Implementasi pembelajaran dalam KBK menekankan pada proses pengalaman dengan memperhatikan keberagaman setiap individu.
3.         Evaluasi dalam KBK menekankan pada evaluasi dan proses belajar.
       Wiliam E, menjelaskan bahwa KBK memiliki karakteristik:
a.         Materi yang dipelajari merupakan bidang spesifik
b.        Kegiatan pembelajaran berfokus pada peserta, media, dan bahan belajar yang di rancang untuk membantu peserta didik belajar.
c.         Menyediakan waktu yang cukup bagi peserta dalam menguasai kompetensi-kompetensi sebelum diizinkan beralih ke kompetensi lain.
d.        Setiap peserta didik mendemonstrasikan kompetensi yang telah diselesaikannya.
Depdiknas (2002) mengemukakan karakteristik KBK secara lebih rinci dibandingkan dengan pernyataan diatas yaitu :
1.         Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun klasikal.
2.         Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3.         Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi sesuai dengan keberagaman siswa.
4.         Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif.
5.         Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Setelah kita memahami karakteristik KBK , maka sebenarnya apa yang ingin di capai oleh kurikulum berbasis kompetensi adalah mengembangkan peserta didik untuk menghadapi perannya di masa mendatang dengan cara mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill). Ada pun tujuan kecakapan hidup adalah mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat di gunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah dengan memberikan peluang pemanfaatan sumber daya yang ada dimasyarakat sesuai dengan manajemen berbasis sekolah.

3. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pengembangan KBK berfokus kepada kompetensi tertentu berupa paduan: pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya. Penerapan KBK memungkinkan guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman apa yang dipelajari. Karena itu peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan sejumlah kompetensi tertentu sebagai prasyarat untuk melanjutkan penguasaan sejumlah kompetensi berikutnya:

1.      Asas Pengembangan KBK
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi didasarkan pada tiga asas pokok, yaitu asas filosofis, psikologis dan sosiologis. Ketiga asas pengembangan kurikulum tersebut merupakan landasan pokok KBK sebagai pedoman dan perangkat perencanaan, implementasi, dan pelaksanaan yang dibingkai oleh tiga sisi yang sama-sama penting seperti sisi filosofis, psikologis, dan sosiologis.

2.      Prinsip-prinsip pengembangan KBK.
Proses pengembangan KBK harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip pengembangan KBK sebagai berikut :
a.    Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan penghayatan nilai-nilai budaya.
b.    Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestika.
c.    Penguatan integritas nasional.
d.   Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi.
e.    Pengembangan kecakapan hidup yang meliputi keterampilan diri, keterampilan berfikir rasional, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.
f.     Pilar Pendidikan.
g.    Komprehensif dan berkesinambungan.
h.    Belajar sepanjang hayat.
i.      Difersifikasi kurikulum.

3.      Implikasi KBK terhadap pengembangan aspek pembelajaran.
a.    Pengembangan rancangan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam KBK diarahkan untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rancangan kegiatan pembelajaran sebagai berikut : Pertama, rancangan kegiatan pembelajaran hendaknya memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, menemukan sendiri pengetahuan. Kedua, rancangan pembelajaran harus disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sasaran pembelajaran yang tersedia. Ketiga, pembelajaran harus dirancang dengan mengordinasikan berbagai pendekatan belajar. Keempat, pembelajaran harus dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan individual siswa seperti bakat, minat, kemampuan, latar belakang sosial ekonomi dan laIn-lain.

b.         Pengembangan proses pembelajaran
KBK sebagai sebuah kurikulum yang menekankan kepada pencapaian kompetensi memiliki implementasi terhadap proses pembelajaran yang mesti dilakukan guru dan siswa. Konteks pembelajaran yang diinginkan KBK, guru bertindak dan berusaha menyediakan waktu dan tempat agar siswa belajar. Belajar itu sendiri bukan menumpuk ilmu pengetahuan akan tetapi merupakan proses perubahan perilaku melalui pengalaman belajar.Implikasi ini sangat penting sebab akan mempengaruhi tindakan guru dalam pengelolaan pembelajaran, baik dalam pengembangan strategi pembelajaran maupun dalam menggunakan berbagai sumber belajar.

c.         Pengembangan evaluasi
Evaluasi  merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan seperti orang, benda, kegiatan, keadaan kesatuan tertentu. Karakteristik evaluasi meliputi, pertama evaluasi merupakan suatu proses atau tindakan, kedua proses tersebut dilakukan untuk memberi makna atau nilai. Evaluasi suatu proses, evaluasi terdiri dari : pertama pengumpulan data dan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa, kedua pembuatan keputusan tentang hasil belajar siswa berdasarkan informasi yang telah diperoleh.
Sebagai bentuk kurikulum yang menghendaki ketercapaian kompetensi, aspek alat dan bentuk penilaian harus dilakukan seimbang baik tes maupun non tes sesuai dengan fungsi evaluasi sebagai fungsi formatif maupun sumatif.

B.   Inovasi Kurikulum Berbasis Masyarakat
1.    Pengertian Kurikulum Berbasis Masyarakat
Kurikulumberbasis masyarakat yang bahan objek kajiannya kebijakan dan ketetapan yang dilakukan didaerah, disesuaikan dengan kondisi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh siswa di daerah tersebut. Bagi siswa berguna untuk memberikan kemungkinan dan kebiasaan untuk akrab dengan lingkungan dimana mereka tinggal. Tujuan kurikulum tersebut adalah :
1.         Memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya, ikut melestarikan budaya, ketrampilan yang nilai ekonominya tinggi didaerah tersebut.
2.         Membekali siswa kemampuan dan keterampilan yang dapat menjadi bekal hidup mereka dimasyarakat.
3.         Membekali siswa agar bisa hidup mandiri, serta dapat membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kurikulum berbasis masyarakat memilikikelebihan antara lain : Pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat. Kedua, kurikulum sesuaidengan tingkat dan kemampuan sekolah, baik kemampuan finansial, profesional, manajerial. Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi kepada sekolah khusus kepala sekolah dan guru kelas untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum yang sebaik-baiknya.

2.      Karakteristik Kurikulum Berbasis Masyarakat
Model pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk kurikulum yang memadukan antara    sekolah dan masyarakat dengan cara membawa sekolah ke dalam masyarakat atau membawa masyarakat ke dalam sekolah. Hamalik (2005) merinci karakteristik kurikulum berbasis pada masyarakat meliputi :
1.      Karakteristik pembelajaran pada kurikulum berbasis masyarakat :
a.         Pembelajaran berorientasi pada masyarakat, di masyarakat dengan kegiatan belajar bersumber pada buku teks.
b.         Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama.
c.         Metode mengajar terutama dititiberatkan pada pemecahan masalah.
d.        Bentuk hubungan atau kerja sama sekolah dan masyarakat adalah mempelajari sumber-sumber masyarakat.
e.         Strategi pembelajaran meliputi karyawisata, manusia ( nara sumber ) dll.

2.      Karakteristik materi pembelajaran.
Kriteria untuk menyeleksi materi yang perlu diajarkan, kriteria tersebut antara lain:
a.         Validitas.
b.         Tingkat kepentingan yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
c.         Kebermanfaatan.
d.        Layak dipelajari.
e.         Menarik minat
f.          Alokasi waktu terkait dengan keleluasaan dan kedalaman materi.
g.         Sarana dan sumber belajar.

3.      Kegiatan siswa dan guru.
Kegiatan siswa mestinya mempertimbangkan pemberian peluang bagi siswa untukmencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan di bawah bimbingan guru.Materi pembelajaran dipilih haruslah yang dapat memberikan pembekalan kemampuan/kecakapan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Guru dalam kurikulum berbasis masyarakat berperan sebagai fasilitator, sumber belajar, konsultan, sebagaimitra kerja yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran.

4.      Penilaian dalam kurikulum berbasis masyarakat.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Penilaian ini dilakukan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu disebut Penilaian  Berbasis Kelas (PBK). Berdasarkan karakteristik kurikulum berbasis masyarakat,maka hakekatnya karakteristik tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa karakteristik sebagai berikut : Pertama, kurikulum bersifat realistik. Para siswa dapat mengamati kenyataan sesungguhnya dalam kehidupan masyarakat yang bersifat kompleks. Kedua, kurikulum menumbuhkan kerjasama dan integrasi antara sekolah dan masyarakat. Ketiga, kurikulum berbasis masyarakat memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk belajar secara aktif penuh kreativitas. Keempat, produser pembelajaran memperdayakan semua metode dan teknik pembelajaran secara sistematik dan bervariasi. Kelima, pengembangan kurikulum berbasis masyarakat membantu siswa agar mampu berperan dalam kehidupan.  Keenam, kurikulum yang berbasis masyarakat menyediakan sumber-sumber belajar yang berasal dari masyarakat.

3.      Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat.
Karena pengaruh perkembangan teknologi terjadi perubahan yang cukup drastis dalam segalabidang termasuk pekerjaan. Masyarakat perkotaan berubah cepat dibandingkan masyarakat pedesaan. Pola kehidupan agraris berubah menjadi pola kehidupan industri, dimana kehidupan masyarakatnya menuntut memiliki spesialisasi dan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan. Sehingga sifat – sifat kebersamaan diganti oleh sifat individualis dan kerja kerja.
            Komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat meliputi :
1.         Tujuan dan filsafat pendidikan dan psikologi belajar.
2.         Analisis kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan siswa.
3.         Tujuan kurukulum.
4.         Pengorganisasian dan implementasi kurikulum.
5.         Tujuan pembelajaran.
6.         Strategi pembelajaran mencakup model-model pembelajaran.
7.         Teknik evaluasi.
8.         Implementasi strategi pembelajaran.
9.         Penilaian dalampembelajaran dan
10.     Evaluasi pogram kurikulum.

C.   Inovasi Kurikulum Berbasis Keterpaduan
1.    Pengertian Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Konsep keterpaduan pada hakekatnya menunjuk pada keseluruhan, kesatuan, kebulatan, kelengkapan, kompleks, yang ditandai oleh interaksi dan interpendensi antara komponen-komponennya (Alisyahbana, l974:17).Ini berarti organisasi kurikulum secara terpadu, suatu bentuk kurikulum yang meniadakanbatas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentukunit atau keseluruhan (integrated curriculum).
Kurikulum terpadu menyediakan kesempatan dan kemungkinan belajar bagi parasiswa. Kesempatan belajar tersebut dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruhdengan mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh, Oleh karena itu diperlukanpengaturan, kontrol, bimbingan agar proses belajar terarah ketercapaian tujuan-tujuankemampuan yang diharapkan. Kurikulum dirancang berdasarkan sistem keterpaduanyang mempertimbangkan komponen-komponen masukan, proses dan produk secara seimbang dan setaraf. Pada komponen masukan, kurikulum dititikberatkan pada mata mata pelajaranlogis dan sistematis agar siswa menguasai struktur pengetahuan tertentu. Pada komponenproses, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan konsp berfikir dan cara belajar yangdiarahkan kepada pengembangan peta kognitif. Pada komponen produk, kurikulumdititikberatkan pada pembentukan tingkah laku spesifik. Ketiga komponen tersebutberinteraksi dalam kurikulum secara terpadu, sehingga tujuan kurikulum terpadu untukmengembangkan kemampuan yang merupakan gejala tingkah laku berkat pengalamanbelajar. Tingkah laku yang diterapkan adalah integrasi atau behavior is the betterintegrated, terjadi dikarenakan pengalaman-pengalaman dalam situasi tertentu, bukankarena kecenderungan alami atau kematangan kondisi temporer, sehinggaperubahantingkah laku bersifat permanen dan bertalian dengan situasi tertentu (Hilgard&Bower,l977:17).

2.      Komponen-Komponen Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Kurikulum Berbasis Keterpaduan meliputi berbagai komponen yang salingberkaitan yaitu sub sistem masukan yakni siswa, sub sistem proses yakni metode, materidan masyarakat, sub sistem produk yakni lulusan yang dikaitkan komponen evaluasi dan umpan balik. Masing-masing komponen saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi satusama lain dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Komponen lulusan adalah produk sistem kurikulum yang memenuhi harapankuantitas yakni jumlah lulusan sesuai dengan kebutuhan dan harapan kualitas yakni mutululusan ditinjau dari segi tujuan instrinsik dan tujuan ekstrinsik. Tujuan instrinsikberoreantasi bahwa lulusan diharapkan menjadi insan-insan terdidik, berbudaya danberahlakulkarimah. Tujuan ekstrinsik, beroreantasi bahwa lulusan sesuai dengan tuntutanlapangan pekerjaan khususnya kompeten di bidang pekerjaannya.Komponen metode terdiri dari program pembelajaran, metode penyajian, bahandan media pendidikan. Sedangkan komponen materi terdiri dari fasilitas, sarana danprasarana, perlengkapan, dan biaya. Komponen ini disediakan dalam jumlah dan kualitasyang memadai dan berfungsi sebagai unsur penunjang proses pendidikan. Khusus mediapendidikan bagaimana media tersebut menggunakan lingkungan sekolah tempat belajardan selalu memudahkan dan menyederhanakan materi sehingga menyenangkan situasibelajar siswa.
Komponen evaluasi untuk menilai keberhasilan proses kurikulum danketercapaian tujuan kurikulum. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk evaluasi formatifdan evaluasi summatif. Hasil evaluasi memberikan informasi untuk membuat keputusantentang tingkat produktivitas kurikulum dan derajat performansi yang dicapai oleh siswa.Komponen balikan berguna untuk memberikan informasi dalam rangka umpanbalik demi perbaikan sistem kurikulum. Sumber informasi diperoleh dari hasil evaluasiyang telah dilaksanakan sekolah dan lembaga tempat para lulusan bekerja.Komponen masyarakat merupakan masukan eksternal dalam bidang sosial danbudaya, yang berfungsi sebagai faktor penunjang dan turut mewarnai pelaksanaankurikulum secara keseluruhan.

3.      Karakteristik Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Kurikulum terpadu merupakan bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batasantara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan (Hamalik, l993:32). Dengan demikian, kurikulum terpadu mengintegrasikankomponen-komponen mata pelajaran sehingga batas-batas mata pelajaran tersebut sudahtidak nampak lagi, dikarenakan telah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit.
Keunggulan atau manfaat kurikulum terpadu diantaranya, adalah:
(a). Segalasesuatu yang dipelajari dalam unit bertalian erat,
(b). Kurikulum ini sesuai denganpendapat-pendapat modern tentang belajar,
(c). Memungkinkan hubungan yang eratkaitannya antara sekolah dengan masyarakat,
(d). Sesuai dengan faham domakratis,
(e). Mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan, dan kematangan pesera didik.

4.      Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Sekarang ini ada kecenderungan guru mengemas pengalaman belajar siswaterkotak-kotak dengan tegas antara bidang studi satu dengan bidang studi lainnya,kurikulum yang memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas hanya akanmembuat kesulitan bagi siswa, karena pemisahan seperti itu akan memberikanpengalaman belajar yang bersifat artifisial. Sementara di jenjang sekolah dasar khususnyasiswa pada kelas-kelas awal lebih menghayati pengalamannya secara totalitas, hal iniakan mengundang kesulitan belajar dengan pemilahan-pemilahan pengalaman secaraartifisial tersebut.
Sesuai dengan teori Gestalt yang mengedepankan pengetahuan yang dimilikisiswa dimulai dari keseluruhan baru menuju bagian-bagian. Siswa pada jenjang sekolahdasar paling dominan menghayati pengalamannya masih berfikir secara keseluruhan,mereka masih sulit menghadapi pemilihan yang artifisial(terpisah-pisah). Ini berarti siswakelas rendah di sekolah dasar itu melihat dirinya sebagai pusat lingkungan yangmerupakan suatu keseluruhan yang belum jelas unsur-unsurnya dengan pemaknaansecaraholistik yang bertitik tolak dari yang bersifat konkrit.Melalui pemikiran tersebut, maka kurikulum terpadu yang berangkat dari bentukrencana umum dan dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran unit (unit teaching).
Rencana umum yang dimaksudkan adalah organisasi kurikulum yang berpusat padabidang masalah, idea, core atau thema tertentu yang dapat digunakan untukmelaksanakan suatu pengajaran unit. Dengan perkataan lain, resource unit adalah unit-unit yang telah siap dibuat dan disusun secara umum, lengkap dan luas serta merupakanreservoir bagi pengembangan pembelajaran unit.
1. Tujuan sumber unit
Tujuan pendidikan dan pembelajaran unit antara lain:
(1)Menyediakan sumber-sumber yang dapat digunakan dalam merencanakan sesuatuunit dan berisi saran-saran, petunjuk-petunjuk tentang kegiatan-kegiatan siswa, baik secara perorangan maupun secara kolektif.
(2)Memberikan bimbingan atau petunjuk dalam menentukan lingkup masalah atausyarat-syarat tentang tingkat tujuan yang hendak dicapai.
(3). Memuat hal-hal yang dapat dijadikan petunjuk dan bantuan mengajar secara teraturdan tersusun agar lebih efektif.
(4). Memuat saran tentang penilaian.
(5).  Menunjukkan bermacam-macam pengalaman tertentu yang dapat dipergunakan gurudan mengembangkan satuan pengajaran.

2. Kriteria penyusunan rencana umum
(1)Rencana umum bernilai atau dapat digunakan di dalam banyak situasi dan bersifatfleksibel, baik isi maupun prosedur-prosedur mengajar dan belajar.
(2)Rencana umum dikembangkan oleh kelompok guru dan bukan hanya oleh seorangguru saja.
(3)Cara yang paling efektif adalah apabila rencana tersebut dilaksanakan oleh kelompokguru yang telah mempersiapkannya.
(4)Rencana umum disusun sedemikian rupa agar mudah dilakukan dan diubah sesuaidengan kondisi dan fasilitas yang tersedia.
(5)Program ini menyediakan cukup persiapan fasilitas, waktu bagi peserta pelayanandan ketatausahaan

3. Organisasi dan isi rencana umum
(1)Filsafat dan tujuan sekolah seharusnya betul-betul dipahami oleh guru yangmenyusun guru unit ini dan dirumuskan secara jelas.
(2). Tujuan rencana tersebut seharusnya memberikan sumbangan yang bermakna bagipencapaian tujuan sekolah dan memberikan arah bagi pengembangan pembelajaran.
(3).  Ruang lingkup resource unit berisikan suatu perumusan scope yang jelas sepertipembatasan istilah yang digunakan, untuk tingkatan kelas mana unit itu dipersiapkandan referensi yang membantu guru terhadap daerah permasalahan.
(4).  Kegiatan yang disarankan meliputi sejumlah kegiatan belajar bagi individu dankelompok dipilih secara diorganisir agar dapat dipergunakan secara efektif.
(5).  Rencanakan secara lengkap buku-buku sumber dan alat bantu yang akan digunakan.
(6).  Prosedur evaluasi dan alat-alatnya dipilih sesuai dengan tujuan yang telahdirumuskan dan menjadi bagian integral dari rencana umum.
(7). Penglaman dalam suatu unitkerap kali membantu guru dalam perencanaan unit unitselanjutnya. Sesuatu rencana umum berisi banyak kemungkinan yang mendorongpenyelidikan dan belajar hal-hal yang baru diketahui.
(8). Diperlukan diskusi tentang berbagai rencana umum dalam rangka perencanaan secarakooperatif.








BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Inovasi kurikulum meliputi pengembangan dalam bidang kurikulum berbasis kompetensi meliputi konsep KBK karakteristik KBK dan proses pengembangan KBK. Kurikulum berbasis masyarakat merupakan kurikulum yang menekankan perpaduan antara sekolah dan masyarakat guna mencapai tujuan pengajaran. Kurikulum ini pula memiliki tujuan memberikan kemungkinan kepada siswa untuk akrab dengan lingkungan dimana mereka tinggal, mandiri dan bekal keterampilan. Karakteristik kurikulum berpusat kepada masyarakat di tinjau dari segi pembelajaran baik orientasi, metode, sumber belajar, strategi pengajaran berpusat pada kepentingan siswa sebagai bekal hidup dimasa mendatang. Pengembangan kurikulum ini bertitik tolak dari tujuan pendidikan, analis kebutuhan, implementasi kurikulum, seleksi strategi pembelajaran, tehnik evaluasi dan evaluasi program kurikulum.
Kurikulum terpadu disebut integrated curriculum merupakan bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit. Ciri-ciri utama kurikulum terpadu antara lain berlandaskan teori belajar Gesalt, berdasarkan kebutuhan anak didik, sistem unit peran guru sama aktifnya dengan peran siswa dan sesuai dengan minat dan perkembangan anak didik. Prosedur pengembangan kurikulum terpadu terdiri dari rencana umum dan dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran.

B.   Saran
Adapun saran dari penulis adalah semoga dengan penulis atau pembuat makalah yang berjudul “Inovasi Kurikulum” ini dapat menambah pengertian dan pemahaman kita bahwa inovasi kurikulum akan sangat membantu penerapan kaidah-kaidah pembelajaran pendidikan dasar.




DAFTAR PUSTAKA

Djam’an Satori, Udin Syaefudin Sa”ud. 2007. Modul Inovasi Pendidikan Dasar. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar SPS. UPI. Bandung.


Subandijah. (1993). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar