BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah banyak faktor yang harus
diperhatikan seperti: pendidik (guru), siswa, sarana dan prasarana,
laboratorium dan kelengkapannya, lingkungan, dan manajemennya. Namun pada
kesempatan ini hanya akan dilihat dari segi pendidik (guru) dan siswa, yang
merupakan dua komponen terpenting, yang berperan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, dengan tidak mengesampingkan komponen atau faktor-faktor lainnya.
Dalam
kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling
berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta.Dimana semua
komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta.Berdasarkan hal tersebut
pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar
peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar.Hal ini dilatarbelakangi bahwa
peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam
pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi
dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis model pembelajaran yang dapat
digunakan oleh pendidik. Maka dari itu paper ini akan membahas tentang inovasi
pembelajaran yang berbasiskan kompetensi.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun Rumusan
masalah makalah ini adalah:
- Apa pengertian
Inovasi
Pembelajaran Kompetensi ?
- Apa saja
prinsip - prinsip Inovasi Pembelajaran Kompetensi?
- Apa saja
karakteristik Inovasi
Pembelajaran Kompetensi?
- Bagaimana
pengelolaan Pembelajaran Kompetensi ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah:
- Untuk mengetahui yang dimaksud
dengan Inovasi Pembelajaran Kompetensi.
- Untuk mengetahui prisip –
prinsip Inovasi Pembelajaran kompetensi.
- Untuk mengetahui karekteristik
Inovasi
Pembelajaran Kompetensi.
- Untuk
mengetahui pengelolaan pembelajaran Kompetensi.
1.4
Manfaat
Manfaat
yang ingin dicapai dalam penulisan makalah adalah:
- Agar pendidik (guru) mempunyai
pemahaman akan pentingnya Inovasi Pembelajaran Kompetensi
- Agar
mahasiswa memiliki pengetahuan tentang pembelajaran Kompetensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Inovasi Pembelajaran Kompetensi
Inovasi
adalah suatu ide, kejadian, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai
suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik itu
berupa hasil, inventasi maupun discoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai
tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Kata
pembelajaran adalah terjemahan dari instrucsional yang banyak dipakai
dalam dunia pendidikan di negeri paman
sam sana, yang menempatkan siswa sumber dari
kegiatan. Dalam pembelajaran kompetensi, siswa sebagai subjek belajar yang memegang
peranan utama, sehingga
dalam setting belajar
mengajar siswa dituntut
kreaktivitas secara penuh
bahkan secara individu
mempelajari bahan pelajaran. Dengan demikian peran guru disini
sebagai fasilitator berbagai sumber dan
fasilitas untuk dipelajari
siswa. Terdapat karakteristik penting dari pembelajaran kompetnsi,
seperti proses kegiatan belajar
mengajar dalam KBK tidak
hanya sekedar menyampaikan
materi saja, akan tetapi
diselenggarakan untuk membentuk
watak, peradaban, dan mutu kehidupan
peserta didik.
Dalam implementasi
KB, pembelajaran tidak dimaksudkan
menghilangkan peran guru sebagai pengajar, sebab secara konseptual
istilah mengajar juga bermakna membelajarkan
siswa. Mengajar belajar adalah dua istilah
yang tidak dapat
dipisahkan, mengajar menitikberatkan perbuatan guru yang menyebabkan
siswa belajar. Dengan demikian, dalam istilah mengajar
juga terkandung proses belajar
siswa, inilah makna pembelajaran.
Pembelajaran
menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Proses pembelajaran
yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi
tanpa perlakuan guru. Jadi pembelajaran yaitu suatu proses interaksi
antara siswa dengan guru untuk suatu
tujuan tertentu dari beberapa pesan yang harus disampaikan kepada siswa.
Sedangkan
kata kompetensi sebenarnya anda telah mengenal pada bagian sebelumnya, disini
kompetensi akan berkaitan dengan nuansa pembelajaran. Kompentensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar yang
dapat dilakuan oleh para siswa pada
tahap pengetahuan, keterampilan, dan bersikap. Kemampuan dasar ini akan dijadikan sebagai landasan melakukan proses
pembelajaran dan penilaian siswa. Kompetensi
merupakan target, sasaran,
standar sebagai mana telah dijelaskan oleh Benyamin S.Bloom (1964) dan Gagne (1979) dalam
teori-teorinya yang dikenal itu, bahwa
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa penekanannya adalah tercapai
sasaran dan tujuan pembelajaran
(instruksional).
Jadi
pembelajaran kompetensi menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru dalam
mengelola pembelajaran yang menekankan
pada kemampuan dasar yang dilakukan oleh siswa pada tahap pengetahuan,
keterampialan, dan sikap.
Pembelajaran
kompetensi memiliki Sembilan kompetensi yang bersifat strategis
(
Martinis Yamin, 2005), sebagai berikut:
- Menyadari
bahwa setiap orang merupakan mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki keyakinan sesuai dengan agama
yang dianutnya.
- Menggunakan
bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta
berinteraksi dengan orang lain.
- Memilih,
memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, serta mampu mencari dan menyusun pola, struktur, dan hubungan.
- Menerapkan
teknologi dan informasi yang diperlukan ,ditemukan dan diperoleh dari berbagai sumber dalam kehidupan serta
mampu menilai kebermanfaatan.
- Memahami
dan menghargai dunia fisik, mahluk
hidup dan teknologi, dan menggunakan
pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
- Memahami
kontek budaya geografi, sejarah, dan memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan.serta berinteraksi dan berkonstribusi dalam
masyarakat dan budaya global.
- Berpartisipasi
dalam kegiatan kreatif dan lingkungan untuk saling menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta
menerapkan nilai-nilai luhur untuk
meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab .
- Menunjukan
kemampuan berpikir konsekuen, berfikir kritis, berfikir literal, memperhitungkan
peluang dan potensi, serta siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
- Menunjukan
motivasi dan percaya diri dalam belajar, maupun bekerja mandiri, dan mampu
bekerjasama dengan orang lain.
- Penyusunan
materi pembelajaran kompetensi mencakup tiga komponen utama yang harus dikuasai siswa, yaitu :
a) Kompetensi
dasar atau kemampuan dasar.
b) Materi
pokok.
c) Indikator
B.
Prinsip
Pembelajaran Kompetensi
Mengajar
atau membelajar kan siswa bukan pekerjaan sampingan, tetapi membutuhkan
keahlian, kesungguhan, pengetahuan,Keterampilan dan seni. Membelajar siswa
bersifat unik sebab siswa itu individu manusia yang memiliki karakteristik yang
kompleks. Setiap memiliki potensi dan kecakapan berfikir dan keterampilan yang
berbeda semua itu berbentuk kepribadian yang khas dan unik , berbeda antara
yang satu dengan lainnya. Secara psikologis tidak ada individu yang sama yang ada adalah aneka ragam
individu. Oleh karena itu, mengajar merupakan ilmu dan seni sebab ilmu mengajar
saja tidak akan cukup diperlukan juga seni mengajar. Seni mengajar merupakan
kreativitas guru menemukan pendekatan atau modl mengajar yang memungkinkan
setiap siswa mengembangkan potensi, kecakapan dan karakteristik secara optimal.
Prinsip
pembelajaran merupakan hal – hal yang mendasari dan menjadi sebab – sebab
terjadinya belajar. Efektifitas belajar berkaitan dengan suasana belajar yang
menyenangkan seperti ciptaan kondisi terbaik untuk belajar, bentuk
presentasi yang melibatkan seluruh
indera, berfikir kreatif, dan kritis untuk membantu proses internalisasi dan
beri rangsangan dalam mengakses materi pelajaran (Gordon and Vos, 2000).
Ada
beberapa prinsip – prinsip dalam
pembelajaran kompetensi, antara lain :
1. Proses
pembelajaran kompetensi membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau
mengubah struktur kognitif siswa.
2. Berhubungan
dengan tipe – tipe pengetahuan yang harus dipelajari, ada tipe pengetahuan
fisis, sosial, dan logika (Bruce well, 1980)
3. Pembelajaran
dalam konteks kompetensi harus
melibatkan peran lingkungan sosial.
4. Pembelajaran
melalui KBK diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan
dalam kehidupan yang cepat berubah, melalui sejumlah kompetensi yang harus
dimiliki meliputi kompetensi akademik, okupasional, kultural, dan temporal.
Adapun
beberapa prinsip pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum berbasis
kompetensi dalam rangka menunjang hasil belajar yang efektif dan efesien,
menurut ( Batlibang Depdiknas, 2002) sebagai berikut:
1. Kesempatan
untuk belajar
2. Pengetahuan
awal siswa
3. Refleksi
4. Memotivasi
5. Keragaman
individu
6. Kemandirian
dan kerjasama
7. Suasana
yang mendukung
8. Belajar
untuk kebersamaan
9. Siswa
sebagai pembangun gagasan
10. Rasa
ingin tahu
11. Menyenangkan
12. Interaksi
dan komunikasi
13. Belajar
cara belajar
Prinsip
– prinsip pembelajaran kompetensi menurut Sukmadinata (2004):
1. Agar
setiap siswa dapat menguasai kompetensi standar perlu disediakan waktu yang
cukup dengan program pembelajaran yang berkualitas.
2. Setiap
siswa memiliki kemampuan untuk menguasai kompetensi yang dituntut, tanpa
memperhatikan latar belakang pendidikan dan pengalaman mereka. Dengan
penyelenggaraan program pembelajaran yang baik dan waktu yang cukup maka setiap
siswa dapat mencapai hasil yang ditargetkan.
3. Perbedaan
individual dalam penguasa kompetensi diantara siswa, bukan saja disebabkan
karena faktor – faktor diri siswa tetapi tetapi karena ada kelemahan dalam
lingkungan pembelajaran.
4. Setiap
siswa mendapatkan peluang yang sama untuk memiliki kemampuan yang diharapkan,
asal disesuaikan dengan kecepatan belajar masing – masing.
5. Apa
yang paling berharga dalam pembelajaran adalah berharga dalam belajar.
C.
Karakteristik
pembelajaran kompetensi
Proses
pembelajaran kompetensi merupakan kegiatan interaksi antar dua unsur manusiawi
yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar
dengan siswa sebagai subjek pokok. Proses tersebut dalam pembelajaran
kompetensi memiliki karakteristik khusus yaitu:
1.
Proses pembelajaran
memiliki tujuan yaitu membantu anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.
2.
Adanya suatu prosedur
yang direncanakan, dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3.
Adanya kegiatan
pengarapan materi tertentu secara khusus, sehingga dapat mencapai tujuan.
4.
Adanya aktivitas siswa
sebagai syarat mutlak bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
5.
Guru berperan sebagai
pembimbing yang berusaha menghidupkan
dan memberikan motivasi belajar kepada siswa dalam proses interaksi yang
kondusif.
6.
Membutuhkan adanya
komitmen terhadap kedisiplinan sebagai pola tingkah laku yang di atur menurut
ketentuan yang ditaati oleh semua pihak.
7.
Adanya batasan waktu
untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan.
Sedangkan
Sukmadinata (2004), menjelaskan tentamg karakteristik pembelajaran berbasis
kompetensi sebagai berikut:
a.
Isi program didasarkan
pada kecakapan atau keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah
atau mengerjakan suatu pekerjaan.
b.
Tujuan pembelajaran
ditulis untuk setiap rumusan kompetensi.
c.
Pengukuran kecakapan
atau keterampilan didasarkan atas kemampuan yang diperlihatkan.
d.
Performansi siswa
diukur dengan acuan patokan.
e.
Record lengkap
kompetensi – kompetesi yang dikuasai dibuat untuk setiap siswa.
f.
Bahan pembelajaran
berupa modul, hand out, buku kerja dan program pembelajaran menggunakan media
cetak atau program komputer dan media lain yang disediakan bagi peserta didik.
g. Waktu
belajar cukup fleksibel, tiap peserta dapat menyesuaikan kecepatan belajarnya
dengan kemampuan masing – masing.
h.
Kegiatan belajar
menggunakan umpan balik.
Karakteristik pembelajaran
kompetensi dengan bukan kompetensi dalam perencanaan dan pelaksaan pembelajaran
pada tabel berikut ini:
Karakteristik
|
Pembelajaran
Kompetensi
|
Pembelajaran bukan Kompetensi
|
|
Kompetensi yang menunjukan sasaran - sasaran belajar
yang sudah dirumuskan secara spesifik, yang memenuhi standar sesuai dengan
tuntutan lapangan
|
Bahan ajar berupa materi pengetahuan, konsep, prinsip,
prosedur yang dimuat dalam buku, handout, atau silabus.
|
Proses Pembelajaran
|
Program pembelajaran yang disusun secara seksama,
berpusat pada siswa, memuat pengalaman belajar, media, dan bahan yang
diarahkan pada penguasaaan kompetensi. Program pembelajaran dirancang untuk
melayani kebutuhan peserta didik. Umpan balik digunakan untuk memberikan
perbaikan belajar.
|
Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang
bersifat ekspositoris seperti ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Anak didik
dapat kurang mengatur cara dan kecepatan belajar sendiri. Umpan balikpun
jarang diberikan.
|
Waktu Belajar
|
Disediakan waktu yang cukup untuk menguasai kompetensi,
sebelum pindah mempelajari kompetensi berikutnya.
|
Sekelompok siswa dalam periode waktu yang sama
mempelajari unit/topik berikut setelah waktu yang disediakan habis.
|
Kemajuan Individu
|
Tiap siswa dituntut menguasai setiap formasi atau tugas
sesuai dengan standar lapangan, sebelum dapat menyicil untuk menyelesaikan
fermansi/tugas tersebut.
|
Penguasaan didasarkan atas hasil ujian tertulis,
tingkat penguasaan menggunakan acuan normal. Peserta diperbolehkan pindah
kebahan berikutnya walaupun tingkat penguasaaan masih minimal.
|
Makna Pembelajaran
|
Mempersiapkan anak didik memiliki daya antisipasi dan
aklimasi dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan, persaingan, dan kompleksitas
di era globalisasi.
|
Mempersiapakan anak didik agar memiliki kecerdasan,
sikap dan kepatuhan dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan dan hidup
berkelayakan.
|
D.
Pengelolaan Pembelajaran
Kompetensi
Berkenaan
dengan kemampuan guru untuk mengelola
berbagai komponen pembelajaran sehingga mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif dan efesien, maka dalam pengelolaan
pembelajaran kompetensi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan diantaranya :
1. Aspek-aspek
pengelolaan pembelajaran kompetensi
Secara
garis besar aspek-aspek yang perlu di perhatikan guru dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran meliputi :
a. Pengelolaan
ruang belajar (kelas)
Ruang belajar merupakan tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran berbentuk ruang kelas. Ruang kelas
tersebut harus ditata sedemikian rupa
sehingga secara layak dapat melangsungkan kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu suasana dan penataan ruang belajar tersebut, hendaknya memperhatikan kondisi
berikut :
1) Aksesibilitas,
yakni siswa maupun guru mudah menjangkau alat dan sumber belajar.
2) Mobilitas,
yakni siswa dan guru mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
3) Interaksi,
yakni memudahkan terjadinya interaksi antara guru-siswa dan siswa-siswa
4) Variasi
kerja siswa, yaitu memungkinkan siswa bekerja secara perorangan/kelompok
b. Pengelolaan
siswa
Siswa dalam suatu kelompok kelas
biasanya memiliki kemampuan yang beragam, terutama dalam menerima sejumlah
pengalaman belajar termasuk di dalamnya materi yang harus dikuasai,karena itu
guru hendaknya memahami tentang karakterisitik siswa dalam kemampuan belajar ,
Bobbi Deporter (2001:117) mengelompokan karakteristik modalitas belajar
siswa :
1) Pelajar
visual (menggunakan penglihatan mata)
2) Pelajar
auditorial (belajar melalui pendengaran)
3) Pelajar
kinestetik (belajar bergerak, bekerja dan menyentuh).
c. Pengelolaan
kegiatan pembelajaran kompetensi
Kegitan belajar siswa perlu dirancang
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tingkatan kemampuannya. Kemampuan
belajar seseorang, Shel, Peter (1989) dalam Puskur Balibang Depdiknas (2007)
menggambarkan kualifikasi kemampuan belajar , yaitu baca (10%), mendengar
(20%), melihat (30%),
melihat dan mendengar (50%),
mengatakan (70%), mengatakan dan melakukan (90%).
d. Pendekatan kegitan pembelajaran kompetensi
Pendekatan
merupakan langkah-langkah pembelajaran
yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien, paling
tidak melingkupi empat aspek :
1) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi serta kualifikasi
perubahan perilaku yang diharapakan.
2) Memilih cara pendekatan pembelajaran
yang tepat untuk mencapai standar kompetensi dengan memperhatikan karakteristik
siswa sebagai subjek belajar.
3) Memilih dan menetapkan sejumlah
prosedur, metode, dan teknik kegiatan pembelajaran yang relevan dengan
kebutuhan pengalaman belajar yang mesti ditempuh siswa.
4) Menetapkan norma atau kriteria
keberhasilan, sehingga dapat menjadi pedoman dalam kegiatan pembelajaran,
terutama menilai kemampuan suatu jenis kompetensi tertentu.
e. Sarana dan sumber belajar
Sarana
merupakan fasilitas yang mempengaruhi secara langsung terhadap keberhasilan,
siswa dalam kegiatan mencapai tujuan pembelajaran. Sarana yang paling membantu
adalah sarana yang berupa media atau alat peraga. Dalam pembeljaran kompetensi mestinya guru
menggunakan berbagai jenis media pembelajaran di sesuaikan dengan pengalaman
belajar yang akan di tempuh sisiwa, sehingga berfungsi dapat memperjelas konsep
yang sedang dipelajari.
f. Model
pendekatan pembelajaran kompetensi
Proses pembelajaran berbasis
kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar
siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
Depdiknas (2002) menawarkan kepada
sekolah untuk melakukan beberapa model pembelajaran kompetensi yaitu :
1) pembelajaran
tematik
pembelajaran tematik merupakan
suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Adapun langkah-langkah
pembelajaran tematik adalah : pelajari
kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama setiap mata pelajaran,
pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk
setiap kelas dan semester, buatlah matrik hubungan kompetensi dasar dengan tema
sehingga penyusunan kompetensi dasar pada sebuah mata pelajaran cocok dengan
tema yang diusung, terakhir buatlah pemetaan pembelajaran tematik untuk melihat
kaitan antara tema dengan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
Pemetaan pembelajaran tematik
2) Pembelajaran
bermakna
Pembelajaran yang bermakna
merupakan kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan pada kegunaan pengalaman
belajar bagi kehidupan nyata siswa ,
beberapa tahapan yang ditawarkan pada pembelajaran bermakna (Puskur
Balitbang Depdiknas, 2002) sebagai berikut :
a) Apersepsi
Mengawali pembelajaran , guru
biasanya memperhatikan dan melakukan hal-hal berikut : pelajaran di mulai
dengan hal-hal yang di ketahui dan dipahami sisiwa, motivasi siwa ditumbuhkan,
dan siswa didorong agar tertarik untuk mengetahui hal-hal yang baru
b) Eksplorasi
Pengembangan sejumlah
pengalaman belajar hendaknya
memperhatikan : keterampilan yang baru diperkenalkan, kaitkan materi/pengalaman
belajar dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, dan pilihlah metodologi
yang tepat dalam meningkatkan penerimaan
siswa akan pengalaman baru yang disajikan.
c) Konsolidasi
pembelajaran
Pemantapan pengalaman belajar siswa
dapat dilakukan dengan cara : melibatkan
siswa secara aktif dalam menafsirkan dan memahami pengalaman atau materi
baru, melibatkan siswa secara aktif dalam pemecahan masalah, menekankan pada
kaitan antara materi pengalaman baru dengan berbagai aspek kegiatan dan
kehidupan di dalam lingkungan dan pilih metodologi yang tepat sehingga
pengalaman baru dapat terproses menjadi bagian dari kehidupan siswa
sehari-hari.
d) Pembentukan
sikap dan perilaku
Proses internalisasi suatu
pengalaman baru dapat dilakukan dengan mendorong siswa menerapkan konsep atau
pengertian baru yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, membangun sikap
dan perilaku baru dalam kehidupan siswa sehari-hari berdasarkan pengalaman
belajarnya, pilih metodologi yang tepat agar terjadi perubahan pada sikap dan
perilaku siswa menuju perubahan yang lebih baik.
e) Penilaian
formatif
Untuk menentukan efektivitas serta
keberhasilan proses pembelajaran dapat
dilakukan hal-hal berikut : kembangkan
cara-cara menilai hasil pembelajaran siswa secara variatif, gunakan hasil
penilaian tersebut untuk dapat melihat kelemahan atau kekurangan dan
masalah-masalah yang di hadapi baik oleh siswa maupun oleh guru, dan pilih
metodologi penilaian yang paling tepat dan sesuai dengan tujuan yang mesti di
capai.
Tahapan
pebelajaran bermakna dalam pembelajaran
kompetensi diilustrasikan dalam bagan sebagai berikut :
|
|||||||||||
|
|
||||||||||
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Inovasi pendidikan sebagai usaha
perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus melibatakan semua
unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi seperti
guru dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja
ditentukan oleh satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat serta
kelengkapan fasilitas. Pembelajaran menunjukan
pada usaha siswa
mempelajari bahan pelajaran
sebagai akibat perlakuan
guru .Proses pembelajaran yang
dilakukan siswa tidak
mungkin terjadi tanpa perlakuan guru. Jadi
pembelajaran yaitu suatu
proses interaksi antara
siswa dengan guru
untuk suatu tujuan
tertentu dari beberapa
pesan yang harus
disampaikan kepada siswa
.
kompetensi berkaitan dengan
nuansa pembelajaran.
Kompentensi dapat diartikan
sebagai kemampuan dasar
yang dapat dilakuan
oleh para siswa
pada tahap pengetahuan
, keterampialan , dan bersikap.
Kemampuan dasar ini
akan dijadikan sebagai
landasan melakukan proses
pembelajaran dan penilaian
siswa, Dalam pembelajaran kompetensi, siswa sebagai subjek
belajar yang memegang peranan utama, shingga dalam proses belajar-mengajar
siswa dituntut kreativitasnya secara penuh bahkan secara indivdual. Dengan
demikian peranan guru di sini adalah sebagai fasilitator.
Jadi
inovasi pembelajaran kompetensi menunjukan
pada usaha siswa
mempelajari bahan pelajaran
sebagai akibat perlakuan
guru dalam mengelola
pembelajaran yang menekankan
pada kemampuan dasar
yang dilakukan oleh siswa
pada tahap pengetahuan , keterampialan , dan sikap.
B.
Saran
Semoga
dengan adanya makalah
ini , dapat memberikan
tambahan wawasan bagi
kita .Dan sebagai calon
seorang guru dituntut
mampu menyakinkan secara
realistik tentang suatu
pengalaman belajar dengan
menekankan kepeda siswa
belajar secara aktif
dan dapat memotivasi
siswa belajar yang
lebih konsentrsi.
DAFTAR PUSTAKA
Boettcher
Judith V.(1991).faculty Guide for moving Teaching
and learning to the Web.Usa : Leage for Inovation in the community college.
Cronin
Mary J. (1996).The Internet Strategy Hanbook: Lesson from the new Frontier
Bussines. USA: Library of Congress.
DEPDIKNAS.2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi.Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas .
Mulyasa, E, 2001. Penuntun Penerapan Inovasi dan
Teknologi Pendidikan di sekolah. Bandung : Geger Sunten.
Sukmadinata, Nana Syaodih.1988.Prinsip dan
Landasan Pengembangan Kurikulum.Jakarta : P2LPTK Depdikbud.
lengkap materinya (y)(y)
BalasHapus